VISI
Menjadi Sekolah Katolik yang utuh, disiplin, berprestasi serta berbudi pekerti luhur berdasarkan Motto Santa Theresia
“Panggilanku adalah cinta dalam cahaya Iman Katolik"
MISI
Menyelenggarakan Pendidikan Katolik Yang holistik, berkesinambungan, berdaya saing, religius, nasional, dan mandiri.
TUJUAN
- Menjadikan peserta didik yang beriman, bertaqwa serta menjunjung nilai-nilai religius berdasarkan iman Katolik.
- Menjadikan peserta didik yang mampu menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan.
- Terciptanya peserta didik yang mampu bersaing dalam Ilmu Pengetahuan dan teknologi secara berkesinambungan di era milenial.
- Terciptanya peserta didik yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional serta percaya diri.
- Terciptanya peserta didik yang mampu mengembangkan diri sesuai minat dan bakat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SD Katolik Santa Theresia Malalayang mengacu dari Theresia dari Kanak-Kanak Yesus sebagai Santa Pelindung Paroki dan Sekolah. Theresia dari Lisieux dari lahir di Alencon, Prancis pada tanggal 2 Januari 1873 dengan nama Marie Francoise Therese Martin dan meninggal pada tanggal 30 September 1897 di Lisieux, Prancis saat berumur 24 tahun.
Di biara tanpa mengeluh dia melayani para suster tua yang selalu bersungut-sungut tentang sakitnya maupun lainnya seakan-akan Ia sedang melayani Tuhan Yesus. Karena ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus. Mencintai adalah pekerjaan yang membuat dia bahagia!
Dia melayani 9 tahun di biara dan menjadi biarawati lalu terserang penyakit TBC yang membuatnya sangat menderita. Sebelum kematianya, Theresia memandang salib dan berbisik "Oh, Aku cinta padanya-Nya, Tuhanku, Aku cinta pada-Mu!"
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya Theresia mengatakan "Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi dunia"
Sebelum Dia meninggal mendapat gelar Doktor Gereja pada 19 Oktober 1997 (salah satu dari 4 wanita yang diberi gelar) dan setelah wafat diangkat menjadi Santa oleh Vatikan. Di umur 10 tahun ia ingin masuk biara Karmel agar bisa menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi orang-orang yang mengenal dan mengasihi Tuhan, karena masih terlalu mudah ia harus menunggu sampai berumur 15 tahun Dan atas izin khusus dari Paus Leo XIII, ia bisa masuk Biara Karmel di Liseux.
Theresia dikenal lewat buku catatannya diterbitkan menjadi buku dengan judul "L'histoire D'une Ame" artinya "Kisah Satu Jiwa" yang dalam terjemahan Indonesia "Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah) 1 tahun setelah Ia meninggal. Theresia dikanonisasi pada tahun 1925 oleh Paus Pius X dan dikenal dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus atau Santa Theresia Si Bunga Kecil.